April 08, 2013

Ayahku Super Hero

Perlahan dengan langkah gontai,dengan tubuh yang lemah,ayahku kembali dari kantor tempat ia bekerja. Dengan sedih aku memandanginya. Wajahnya kusut,sekusut pakain yang dikenakannya. Lagi-lagi beliau mengeluh tentang pekerjaannya. Ah,ayahku yang malang. Lama-lama aku tidak tega membiarkannya setiap hari mengeluh tentang pekerjaannya itu.
Dan pada suatu sore,kami memilii waktu untuk saling mngobrol antara ayah dan anak. Di tengah percakapan,akhirnya aku bahas tentang masalah beliau yang setiap hari dikeluhkannya. 

"ayah,aku ikhlas jika ayah harus kembali lagi ke Jakarta. Mungkin rejekinya akan datang dari sana.." kataku,
"tapi bagaimana dengan kamu nak?kami tidak tega meninggalkanmu sendirian di kota ini" jawab ayahku
"ayah,aku sudah dewasa,Insya Alah dengan doa ayah dan ibu,aku tidak akan apa-apa di sini sendiri. Bukankah masih ada saudara yang lain?yaa,meski sebenarnya aku tidak mau merepotkan mereka..".

Seminggu kemudian,ayahku memberi kabar gembira. Beliau mendapat pekerjaan yang gajinya lebih dari cukup untuk menghidupi keluarga,terutama mnyekolahkan adik-adikku. Dan beliau putuskan untuk egera mengajak ibuku serta adik-adikku kembali lagi ke Jakarta,tempat tinggal kami sebelum di Semarang ini.

Alhamdulillah,hingga sekarangpun ayah dan keluargaku di sana,memiliki kehidupan yang lebih layak dan berkecukupan. Mungkin juga bisa dibilang,keberuntungan dan rejeki ayahku ada di kota itu,Jakarta. Semua pun berkat usaha keras ayahku. I Love You Ayah..

Tidak ada komentar: