April 18, 2013

Bukan Siti Nurbaya

Judulnya memang "bukan Siti Nurbaya",tapi di sini saya tidak akan membahas tentang perjodohan dua insan ya..

Ini tentang seseorang yang hingga usia dewasa nya,dia masih saja bergantung pada "what's his mother says".  Seorang pria yang sudah seharusnya,dan sudah waktunya mampu menentukan hidupnya di masa depan,tetapi masih saja hidup di bawah bayang-bayang ibunya.  Bagi sebagian besar wanita,mungkin pria seperti itu,kurang pantas,bukan tidak pantas,untuk dijadikan seorang calon suami.  Pasti akan ada rasa cemas,takut sayang dan perhatiannya terbagi dua.  Itu sudah pasti.  

Pria memang dituntut untuk menjadi pribadi yang mandiri dan berjiwa pemimpin.  Menjadi imam dalam rumah tangga yang kelak akan dibinanya.  Tetapi kalau -dalam istilah jawanya- "mbok-mbok an" bisa lari wanita yang mendekati. 

Boleh...meminta pertimbangan pada ibu dalam setiap pengambilan keputusan.  Tapi..heiii...kalian pria dewasa,calon pemimpin.  Pemimpin yang nantinya menjadi panutan keluarga kalian.   Buatlah keputusan sendiri,tentukanlah arah hidupmu untuk masa depanmu.  Asal,jangan juga lantas membangkang kepada ibumu ya.  Tetaplah cintai ibumu,dan setelah itu cintai pasanganmu dan keluagamu kelak.  You're a strong man,jangan jadi "anak mami",untuk kamu yang sudah seharusnya bisa mandiri,tapi masih tergantung pada ibumu.  Ibu hanyalah penyemangat dan panutanmuJadilah pria mandiri yang senantiasa mencintai ibumu.  Barakallahufikum.

Tidak ada komentar: