April 26, 2013

Es Krim Terakhir Untuknya...

Siang itu,kami baru pulang dari perjalanan ke Situbondo,mengantarkan kaka sepupu "ndodok lawang" ke rumah pacarnya. Kota kendal seperti biasanya,panas menyengat dan sangat gerah. 

Saat menemani nenekku yang sedang tidur nyenyak di kamarnya. Tiba-tiba teringat es krim yang tadi baru saja aku beli di sebuah minimarket dekat rumah. Aku ambil dan aku bawa ke kamar nenekku. Dia masih tertidur lelap.  Pukul 14.00,satu jam sudah nenekku tidur siang,beliau sedang tidak enak badan. Saat sedang asyiknya kunikmati es krim itu,nenekku yang tadi tidur,terbangun da bertanya, "kamu sedang makan apa nak?". "makan es krim nek..nenek mau minta?gak boleh,nanti tambah sakit lho.." sedikit ku goda beliau. Seperti anak kecil,nenek merengek minta disuapin es krim satu sendok saja. Akhirnya aku tidak tega,kusendokkan sedikit lalu aku suapi nenek. "enak nek?" tanyaku,nenek menjawab "enak.." dan beliau kembali memejamkan matanya. Mungkin karena terlalu lelah,aku tidak kuat lagi menahan dudukku.  Dengan bersandar di samping tempat tidur beliau,aku coba pejamkan mata. 

Entah berapa menit aku berhasil terlelap,tiba-tiba saja tangan nenekku menyentuh tanganku. Terasa dingin,seketika aku panik dan berlari keluar kamar,memanggil budheku. Diikuti keluarga yang lain,kami kembali ke kamar nenek. Budhe yang sedikit mengerti tentang dunia kedokteran,memeriksa nenek yang badannya seperti terserang demam. Selesai memeriksa,budhe menyuruhku menelfon ambulan. Pikiranku langsung kacau,dengan perasaan panik aku telfon ambulan.

Dua hari sudah nenek di opname di rumah sakit. Dan selama dua hari itu,beliau selalu merajuk minta pulang. "nenek pingin pulang,pingin tidur di kasur nenek sendiri..". Ya Allah,aku menangis batin,pakah ini pertanda?..

Tengah malam pukul 01.00,saat aku di rumah,budhe menelfon dan menyuruhku juga bulikku bangun untuk sholat tahajud dan membaca Surat Yasin. Ya Allah,,nenek kenapa lagi?.  Dengan terisak,kami berdua membaca Surat Yasin dan Tahlil setelah sebelumnya kami sholat tahajud terlebih dahulu,hingga subuh datang.

Pukul 06.00 budhe menelfon lagi dan menyuruh kami yang berada di rumah segera datang ke rumah sakit.  Sesampainya kami di rumah sakit,nenek sudah dipindah di ruang ICU.  Di dalam situ,nenekku sudah anfal,sudah tidak sadar,padahal aku rindu. Ingin mengobrol dengannya lagi seperti biasanya. Tapi,yang kudapati,hanya tubuh nenek yang sudah tidak bergerak lagi.  Aku peluk,aku bacakan surat AlFatihah di dekat telinganya,dan surat-surat pendek lain yang aku hafal sambil terisak.  Aku terus tunggui beliau bersama anak-anak nenek yang lain.  Pukul 11.30 tepat,aku merasa ingin ke toilet. Ya Allah di saat-saat seperti ini....langsung saja aku berlari ke toilet di dekat ruang ICU.  Selesai dari toilet,aku berjalan masuk ke ruang ICU dan mendapati semua orang di ruangan itu menangis. Innalillahi..hatiku berteriak demikian.  Tangiskupun pecah,nenek sudah tiada,sudah pergi untuk selamanya. "Ya Allah,nenek,kenapa tidak mau aku antarkan?kenapa saat aku tinggal pergi sebentar saja,nenek meninggalkan aku?kenapa??" dengan terisak aku ngedumel.  Kakiku lemas,seperti sudah tidak ada semangat untuk bangkit lagi.

Es Krim terakhir itu,adalah suapan terakhirku untuk nenek.  Kini sudah enam tahun nenek meninggalkanku,meninggalkan kami,tetapi rasanya beliau masih terasa berada di sekitar kami. Semoga nenek bahagia di sisMu Ya Allah. Amin...

Tidak ada komentar: